Apakah Pengeras Suara Sudah Menggantikan Kesunnahan Adzan di Menara?

Apakah Pengeras Suara Sudah Menggantikan Kesunnahan Adzan di Menara?

PERTANYAAN: Apakah Pengeras Suara Sudah Menggantikan Kesunnahan Adzan di Menara?

Assalamualaikum wr wb. Para Kyai, Asatidz dan Asatidzah yth, diantara hal yang disunnahkan dalam mengumandangkan adzan adalah di tempat yang tinggi seperti menara dan loteng dengan alasan pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat akan lebih kuat (lebih luas). Ini yang Aku fahami dari kitab Busyrol Karim :

 

Bacaan Lainnya

(وعلى مرتفع) كمنارة أوسطح؛ لأنه حينئذٍ أبلغ في الإعلام، فإن لم يكونا .. فعلى باب المسجد، ولا يسن المرتفع للإقامة إلا لحاجة ككبر المسجد.

 

Pertanyaannya: Apakah ini masih tetap disunnahkan di zaman sekarang yang mana para Mu’adzin sudah menggunakan Pengeras suara? yang ditanyakan bukan tentang hukum menggunakan pengeras suara, karena saya sudah yakin itu tidak masalah, tapi masihkah disunahka naik ke tempat tinggi bagi muadzin yang menggunakan mukabbirushout ? fokus itu ya ! Mohon jawabannya. [Abu Cenghood].

 

JAWABAN atas pertanyaan Apakah Pengeras Suara Sudah Menggantikan Kesunnahan Adzan di Menara?

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Benar, disunnahkan adzan di tempat tinggi atau menara, atau memakai pengeras suara. Jadi dalam hal ini penggunaan pengeras suara sudah mewakili kesunnahan adzan di tempat tinggi atau menara, sebagaimana ibaroh shorih di kitab Mausu’atul Fiqhi Al-Islamiy.

 

Referensi :

– Alfiqhul Islami wa adillatuh, juz 1 halaman 606 bab sunnah-sunnah adzan :

٢- أن يؤذن قائما علي حائط أو منارة للإسماع.

 

– Hasyiyah Bajuri :

ويسن فى الأذان والإقامة القيام على عال إن احتيج إليه (حاشية الباجورى جزء ١ ص ١٦٠)

Disunahkan dalam adzan dan iqomat berdiri di tempat yang tinggi kalau diperlukan.

Mungkin bisa dimafhum dari ان احتيج اليه

 

– Mausu’atul Fiqhi Al-Islamiy :

موسوعة الفقه الإسلامي

6 – سنن الأذان

1 – يسن ترتيل الأذان .. ورفع الصوت به .. وأن يلتفت برأسه يميناً عند قوله: (حي على الصلاة) وشمالاً عند قوله: (حي على الفلاح).

ويسن الالتفات في الأذان ولو مع وجود مكبر الصوت؛ لأن الأمر تعبدي.

2 – ويسن للمؤذن أن يكون صيتاً .. عالماً بالوقت .. مستقبل القبلة .. متطهراً .. قائماً .. واضعاً أصبعيه في أذنيه حال الأذان .. وأن يؤذن على مكان مرتفع .. أو بمكبر الصوت؛ ليسمعه الناس.

Wallohu a’lam semoga bermanfaat. [Faisol Tantowi, Moh Showi, Badru UstVijaymuda AL Bollywoodi].

Sumber tulisan ada disini.

Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait