Bagaimana Jika Khotib Lupa Membaca Doa Istighfar Dalam Shalat Jum’at?

Bagaimana Jika Khotib Lupa Membaca Doa Istighfar Dalam Shalat Jum'at?

Pertanyaan: Bagaimana Jika Khotib Lupa Membaca Doa Istighfar Dalam Shalat Jum’at?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Deskripsi masalah : Ustadz Gaul menjadi khotib pada waktu sholat jum’at, di kalangan mereka awam tentang rukun khutbah ternyata selesai khutbah ustadz gaul baru sadar beliau lupa membaca doa istighfar untuk muslimiin dan muslimaat pada khutbah kedua (akan tetapi beliau doa hidayah untuk umat ) dan satu masjid tidak ada yang menegur. Pertanyaan :

Bacaan Lainnya

1. Bagaimanakah hukum sholat jum’at nya ?
2. Bagaimana solusi yang terbaik untuk ustadz gaul ?
3. Bagaimana sikap makmum yang tahu bahwa si ustadz gaul itu tidak istighfar untuk muslimiin muslimaat ? semoga ada yang berkenan un tuk berbagi ilmu. [Rahmatullah As Samawa].

Jawaban Atas Pertanyaan Bagaimana Jika Khotib Lupa Membaca Doa Istighfar Dalam Shalat Jum’at?

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Yang menjadi rukun khutbah adalah do’a ukhrowy untuk mukminin mukminat, bukan khusus doa istighfar. Jadi jum’atannya sah karena khutbahnya sudah sah. Jum’atnya Sah, karena yang menjadi rukun adalah doa, maksudnya berdoa untuk orang-orang mukmin dengan hal-hal yang berkaitan dengan urusan akhirat. Wallaahu A’lam. [ Mas Hamzah, Abdullah Afif ].


– Kitab Kasyifah :

(و) خامسها: (الدعاء) أي بأخروي (للمؤمنين والمؤمنات في الأخيرة) أي في الخطبة الثانية عموماً أو خصوصاً بل الأولى التعميم، ولا بأس بتخصيصه بالسامعين كقوله: رحمكم الله، ويكفي: اللهم أجرنا من النار إن قصد تخصيص الحاضرين.

– Kitab Roudhoh (2/25) :

الرابع : الدعاء للمؤمنين ، وهو ركن على الصحيح . والثاني : لا يجب ، وحكي عن نصه في ( الإملاء ) . وإذا قلنا بالصحيح ، فهو مخصوص بالثانية . فلو دعا في الأولى لم يحسب ، ويكفي ما يقع عليه الاسم .
قال إمام الحرمين : وأرى أنه يجب أن يكون متعلقا بأمور الآخرة ، وأنه لا بأس بتخصيصه بالسامعين ، بأن يقول : رحمكم الله .

– kitab Fathul Wahhab (Jamal 5/434) :

( وَ ) خَامِسُهَا ( دُعَاءٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ) بِقَيْدٍ زِدْته بِقَوْلِي ( بِأُخْرَوِيٍّ ) وَلَوْ بِقَوْلِهِ رَحِمَكُمْ اللَّهُ ( فِي ) خُطْبَةٍ ( ثَانِيَةٍ ) لِاتِّبَاعِ السَّلَفِ وَالْخَلَفِ

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Mujawib: Mas Hamzah, Anake Garwane Pake]

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait