Do’a Terbangun dari Tidur Tengah Malam
Pertanyaan: Do’a Terbangun dari Tidur Tengah Malam
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya mau bertanya bagaimana do’a bangun tidur pada waktu tengah malam beserta fadhilahnya? matur nuwun. [Pena Dan Tinta].
Jawaban atas pertanyaan Do’a Terbangun dari Tidur Tengah Malam
Wa’alaikum salam Wr. Wb. Dari al Bara’ berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, apabila mulai berbaring di tempat tidurnya membaca:
“Allaahumma Bismika Ahyaa wa amuutu”
(Ya Allah, dengan Nama-Mu, aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati).
Dan apabila bangun, beliau membaca:
“Alhamdulillaahil Ladzii Ahyaanaa Ba’da Maa Amaatanaa Wailaihin Nusyuur”
(Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada-Nya (kami) akan dibangkitkan)”. (HR. Muslim).
Hikmah berdoa tersebut ketika bangun tidur, agar amalan yang pertama kali dilakukan adalah dzikir tauhid dan ucapan yang baik.
– Kitab Syarah Nawawi ‘Alal Muslim:
قوله صلى الله عليه وسلم : ( الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور ) المراد بأماتنا النوم وأما النشور فهو الإحياء للبعث يوم القيامة ، فنبه صلى الله عليه وسلم بإعادة اليقظة بعد النوم الذي هو كالموت على إثبات البعث بعد الموت ، قال العلماء : وحكمة الدعاء عند إرادة النوم أن تكون خاتمة أعماله كما سبق ، وحكمته إذا أصبح أن يكون أول عمله بذكر التوحيد والكلم الطيب .
– Kitab Fathul Baari:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يتنزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطيه من يستغفرني فأغفر له
قوله باب الدعاء نصف الليل أي بيان فضل الدعاء في ذلك الوقت على غيره إلى طلوع الفجر قال ابن بطال : هو وقت شريف خصه الله بالتنزيل فيه فيتفضل على عباده بإجابة دعائهم وإعطاء سؤلهم وغفران ذنوبهم وهو وقت غفلة وخلوة واستغراق في النوم واستلذاذ له ومفارقة اللذة والدعة صعب لا سيما أهل الرفاهية وفي زمن البرد وكذا أهل التعب ولا سيما في قصر الليل فمن آثر القيام لمناجاة ربه والتضرع إليه مع ذلك دل على خلوص نيته وصحة رغبته فيما عند ربه فلذلك نبه الله عباده على الدعاء في هذا الوقت الذي تخلو فيه النفس من خواطر الدنيا وعلقها ليستشعر العبد الجد والإخلاص لربه
Bab Doa Tengah Malam
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh radliyallahu anhu, sesungguhnya Rosulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda: Tuhan Kita Tabaroka wa Ta’ala turun tiap malam ke langit dunia ketika tersisa 1/3 malam yang akhir seraya berfirman: “barangsiapa memanggilku akan menjawabnya, barangsiapa meminta padaku maka aku akan memberinya, barangsiapa memohon ampunan padaku maka aku akan mengampuninya.”
Bab tentang keutamaan doa di waktu tengah malam melebihi waktu yang lain sampai terbit fajar.
Ibnu Bathol berkata: “Waktu tengah malam itu adalah waktu yang mulia yang Allah khususkan dengan turun di waktu tersebut, kemudian memberi anugerah kepada hamba-hambaNya dengan menjawab panggilan, memberi permintaan, dan mengampuni dosanya. waktu tersebut adalah waktu lengah, menyendiri, menghabiskan dalam tidur, meraih kenikmatan dengan tidur, dan memisahkan diri dari kelezatan, dan penolakan itu sulit bagi orang yang senantiasa dalam kesenangan/kemewahan hidup dan di waktu dingin dan begitu pula orang yang kecapekan, apalagi di malam yang pendek.
Termasuk dari lebih memilih/mengutamakan bangun untuk munajat pada Tuhannya dan memohon sungguh-sungguh serta merendahkan diri pada Tuhan menunjukkan atas ikhlasnya niat dan benarnya rasa cintanya pada apa yang ada di sisi Tuhannya. Maka karena itulah Allah mengingatkan pada hamba-hambanya untuk berdoa di waktu itu yang mana nafsu sunyi dari kepentingan-kepentingan duniawi dan bergantung pada dunia, agar hamba dapat merasakan kesungguhan dan ikhlas pada Tuhannya”.
Wallohu a’lam bish-showab semoga bermanfaat. [Mujaawib: Ust Nur Hamzah, Ust Ibnu Al-Ihsany]
Demikian Do’a Terbangun dari Tidur Tengah Malam. Semoga bermanfaat.
Sumber tulisan ada disini.
Silahkan baca juga artikel terkait.
Penulis: Ust. Nur Hamzah
Editor: Mas Ahmad