Hukum Bersholawat Tanpa Disertai Lafadz Allah

Hukum Bersholawat Tanpa Disertai Lafadz Allah

Pertanyaan: Bagaimana Hukum Bersholawat Tanpa Disertai Lafadz Allah?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Sahkah bershalawat kepada Nabi Muhammad tidak di sertai lafad Allah SWT? Setahu saya, kadang ada orang yang bersholawat hanya dengan lafadz “shallu alaa nabi”, atau contoh: ‘alaihish sholaatu was salaamu, contoh lain: wassholaatu wassalaamu ‘alaa Muhammadin wa aalihii washahbihii ajma’iin, atau bahkan shalawatnya cuman baca Muhammad.. Muhammad.. Muhammad. Kalau berdzikir hanya menggunakan lafadh Allah kan sudah biasa. kalau shalawat hanya menggunakan lafadh Muhammad apa bisa? Atas jawabannya, terima kasih.

Bacaan Lainnya

[Ishaq Udin]

Jawaban atas pertanyaan Hukum Bersholawat Tanpa Disertai Lafadz Allah

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Sah bershalawat meski tanpa menggunakan lafad Allah. Dalam Kitab Hasyiyah Jamal bab Shidatushsholat (3/430):

قَوْلُهُ كَصَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ ) ظَاهِرُهُ وَإِنْ لَمْ يَنْوِ بِذَلِكَ الصَّلَاةَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكِنْ فِي حَجّ عَلَى الْإِرْشَادِ لَوْ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى مُحَمَّدٍ أَجْزَأَ إنْ نَوَى بِهِ الدُّعَاءَ ا هـ

akan tetapi di dalam kitab Imam Ibnu Hajar atas Kitab Al Irsyad (Kitab Fat_hul Jawad bisyahil Irsyad) jika orang membaca “assholatu ‘ala Muhammad’ maka itu mencukupi kalau diniati doa.

Dan dalam bab Rukun Khutbah (Fat_hul Wahhab 5/424) disebutkan:

وَاَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ أَوْ أُصَلِّي عَلَى مُحَمَّدٍ

dan Allahumma sholli ala Muhammad atau Usholli ‘ala Muhammad.

Sependek pengetahuan saya inti sholawat adalah mendoa-kan, memuji, menyanjung kebaikan, kesempurnaan Rasulullah Saw.

Sepengetahuan saya kalau sollu itu amar atau mengajak berselawat, sollu alan nabiy maksudnya berselawatlah atas Nabi (Muhammad). kalau alaihis solaatu was salam itupun bukan solawat tapi alamat berselawat: padanya solawat dan salam.

Banyak shalawat yang tidak disebutkan di dalamnya lafadh Allah. Namun meski tidak disebutkan bukan berarti tidak disandarkan kepada Allah. Semisal assholaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil mursaliin, isim ma’rifat assholaatu dan assalaamu sudahmafhum bahwa yang dismaksud adalah shalaatuLLaah dan salaamuLLaah. Atau contoh lain sholli wa sallim daaiman ‘ala ahmada wal aali wal ashhaabi man qad wahhada, sudah mafhum bahwa maksudnya Allaahumma sholli wa sallim daaiman dst.

Jika hanya lafadh Muhammad, bukan shalawat, lafadh Muhammad itu hanya isim ‘alam (nama), bukan kalam sempurna. Perlu lafadh lain, tapi kalau tidak menggunakan lafadh Allah, di atas sudah banyak diberikan contohnya. Kita memang sudah tentu sering mendengar tentang dzikrullah, tetapi saya belum pernah mendengar dzikru Muhammad.

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Abdullah Afif, Ulinuha Asnawi, Mazmul Ferri Pradana, Ichsan Nafarin ]

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait