Inilah Udzur dalam Sholat

Inilah Udzur dalam Sholat

Pertanyaan: Inilah Udzur dalam Sholat

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Kategori (seberapa parah) sakit yang bisa menjadi udzur sholat itu seperti apa mbah? karena di hadits itu kan mengatakan sampai berbaringpun wajib sholat bahkan hanya pake isyarat. Terimakasih penjelasannya. [Rofiah Adawiyah].

Bacaan Lainnya

 

Jawaban atas pertanyaan Inilah Udzur dalam Sholat

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Sakit tidak termasuk udzur sholat. Udzur sholat ada 4 (empat):

  1. Lupa
    Ini berdasarkan hadis Nabi shollallohu alaihi wasallam: Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sesungguhnya Rasululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda: ”Sesungguhnya Allah telah mema’afkan kesalahan-kesalahan umat-Ku yang tidak disengaja, karena lupa dan yang dipaksa melakukannya”. HR Ibnu Hibban dan Al Hakim, Al hakim berkata bahwa hadis ini shoheh berdasarkan syarat Bukhori dan Muslim.
  2. Tidur
    Yaitu tidur yang menghabiskan waktu sholat,atau tidur pada waktu sholat dan dia punya dhon akan bangun sebelum habisnya waktu dan masih cukup untuk melakukan sholat. Berdasar kan hadis riwayat imam Muslim dari abi qotadah Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: “Orang yang ketiduran tidaklah dikatakan tafrith (meremehkan). Sesungguhnya yang dinamakan meremehkan adalah orang yang tidak mengerjakan shalat sampai datang waktu shalat berikutnya”. Adapun tidur dalam waktu sholat dan tidak punya dhon bisa bangun di dalamnya,atau sebelum habisnya waktu dengan ukuran waktu yang tidak cukup untuk sholat, atau ragu ragu tentang bangun dan tidaknya dalam waktu sholat maka hukum tidurnya haram.
  3. Jama’
    Yaitu jama’ sholat sebab bepergian, contohnya adalah mengakhirkan waktu sholat dhuhur dengan niat jama’ dengan sholat ashar, atau sholat maghrib jama’ dengan sholat isya’.
  4. Paksaan
    Yaitu dipaksa untuk mengakhirkan waktu berdasarkan hadis yang terdahulu. Terjadi isykal tentang masalah paksaan ini, karena orang yang dipaksa untuk tidak melakukan amalan dhohir maka masih mungkin untuk melakukan sholat di dalam hati. Menurut Imam Nawawi dalam kitab ajmu’ bahwa paksaan disini adalah paksaan untuk melakukan hal-hal yang menafikan sholat dan hal-hal yang bisa merusak sholat dan alasan yang lainnya.

Terus bagaimana status dengan orang yang meninggal karena sakit yang gak sholat lama itu ustadz? sedangkan kita tahu hukum bagi orang yang meninggalkan sholat, dan di dalam Madzhab Syafi’i pun diperbolehkan bagi keluarga untuk mengqodo’nya? Berdosa jika tidak menjalankan sholat dan wajib qodho’ jika sembuh. Jika tidak sembuh maka boleh bagi keluarganya untuk mengqodho’, tapi hukum asalnya tidak boleh di qodhoi.

– Nadzom Zubad:

لا عذر في تأخيرها الا لساه # أو نوم او للجمع او للاكراه

– Kitab Ghoyatul Bayan Syarah Zubad (1/72-73):

(لَا عذر فِي تَأْخِيرهَا) أَي الصَّلَاة لأحد من أهل فَرضهَا عَن وَقتهَا لِئَلَّا تفوت فَائِدَة التَّأْقِيت (إِلَّا لساه) أَي نَاس لخَبر ابْن حبَان وَالْحَاكِم فِي صَحِيحَيْهِمَا عَن ابْن عَبَّاس أَن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قَالَ تجَاوز الله عَن أمتِي الْخَطَأ وَالنِّسْيَان وَمَا اسْتكْرهُوا عَلَيْهِ وَقَالَ الْحَاكِم صَحِيح على شَرط الشَّيْخَيْنِ

(أَو نوم) استغرق الْوَقْت بِهِ أَو عَلَيْهِ أَو ظن تيقظه قبل خُرُوج وَقتهَا بِزَمن يَسعهَا لخَبر مُسلم عَن أبي قَتَادَة قَالَ قَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم لَيْسَ فِي النّوم تَفْرِيط إِنَّمَا التَّفْرِيط على من لم يصل الصَّلَاة حَتَّى يَجِيء وَقت الْأُخْرَى أما نَومه بعد دُخُول وَقتهَا وَقد ظن عدم تيقظه فِيهِ

أَو قبل خُرُوجه بِزَمن لَا يَسعهَا أوشك فِيهِ فَحَرَام

(أَو للْجمع) بِالسَّفرِ بِأَن أخر الظّهْر بنية جمعهَا مَعَ الْعَصْر أَو الْمغرب بنية جمعهَا مَعَ الْعشَاء لما سَيَأْتِي فِي بَابه وَأما تَأْخِيرهَا للْجمع بالمطر أَو بالنسك فَحَرَام على الْأَصَح

(أَو للإكراه) على تَأْخِيرهَا للْخَبَر الْمَار وَاسْتشْكل تَصْوِيره إِذْ من أكره على ترك الْأَفْعَال الظَّاهِرَة يُمكنهُ إجراؤها على قلبه وَحمله فِي الْمَجْمُوع على الْإِكْرَاه على التَّلَبُّس بِمَا يُنَافِي الصَّلَاة ويفسدها وَحمله بَعضهم على الْإِكْرَاه على أَن يَأْتِي بهَا على غير الْوَجْه المجزىء من الطَّهَارَة وَنَحْوهَا وَقد يمْنَع الْمُحدث عَن الْوضُوء وَالتَّيَمُّم

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat. [Mas Hamzah].

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait