Kisah Sulaiman Bin Yasar yang Membuat Nabi Yusuf Takjub
Terdapat kisah menarik dan inspiratif dari seorang tabiin, yaitu para sahabat. Dia adalah Sulaiman bin Yasar Al Hilali, salah seorang Tabiin yang wafat pada tahun setelah 100 Hijriyyah atau ada yang mengatakan pada tahun sebelumnya. Beliau juga seorang yang banyak meriwayatkan hadist, terutama hadis-hadis dalam Kutubus- sittah. Menurut Imam Ibnu Hajar, beliau adalah orang yang Tsiqah. sedangkan menurut Imam Al Dzahabi, beliau merupakan salah satu dari Fuqaha’ Madinah. Ia menolak diajak bermaksiat dengan perempuan yang bukan halalnya.
Sulaiman bin Yasar adalah salah seorang hamba Allah yang sangat tekun dan ta’at dalam beribadah. Dia sangat memelihara dirinya dari terjerumus kedalam kemaksiatan. Selain tekun dalam beribadah, Sulaiman bin Yasar juga memiliki paras wajah yang sangat tampan yang membuat wanita di zamannya banyak yang tergila-gila padanya.
Pada suatu kali Sulaiman bin Yasar pernah keluar Madinah bersama seorang temannya. Ketika keduanya singgah di Abwa` kemudian temannya pegi ke pasar berbelanja untuk keperluan mereka. Sedangkan Sulaiman bin Yasar duduk didalam tenda sambil menunggu temannya tersebut.
Pada saat itu Sulaiman bin Yasar diperhatikan oleh seorang wanita Baduy dari atas bukit, dan wanita itu juga sedang berada dalam tendanya. Ketika perempuan itu melihat ketampanan Sulaiman, ia segera menghampirinya dalam keadaan mengenakan burqa` (penutup wajah) dan sarung tangan.
Ketika ia datang, ia langsung duduk dihadapan Sulaiman, kemudian membuka penutup wajahnya dan memperlihatkan kecantikannya pada Sulaiman lalu berkata; Apakah engkau mau memberiku? Awalnya Sulaiman mengira wanita itu menginginkan makanan, kemudian ia berdiri mencari sisa bekalnya untuk diberikan kepada perempuan tersebut.
Namun perempuan itu berkata; aku tidak menginginkan itu, tapi menginginkan apa yang biasa dilakukan laki-laki terhadap istrinya. Sulaiman pun langsung menolak dan berkatan; iblis telah mempersiapkanmu untukku. Kemudian Sulaiman memasukkan kepalanya kedalam kerah bajunya sambil menangis sejadi-jadinya. Ketika perempuan itu melihat keadaan Sulaiman, ia pun melangkah keluar meninggalkan Sulaiman dan menuju ke tendanya semula.
Tak lama kemudian, teman Sulaiman pulang dari pasar dan melihat mata Sulaiman bengkak karena terlalu lama menangis. Kemudian ia bertanya kepada Sulaiman tentang penyebab Sulaiman menangis. Awalnya Sulaiman tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya, tetapi karena selalu didesak oleh temannya itu, Sulaiman pun menceritakan apa yang dia alami sepeninggal temannya tersebut.
Ketika Sulaiman telah selesai dari bercerita, temannya pun lebih keras lagi tangisannya dari pada tangisan Sulaiman. Kemudian Sulaiman pun heran dan bertanya; kenapa kamu malah mengangis? Temannya menjawab aku lebih berhak menangis darimu. Sulaiman bertanya; Kenanapa? Temannya menjawab; seandainya saja aku berda di posisimu tentu saja aku tidak akan sabar terhadap ajakan perempuan tadi.
Ketika Sulaiman sampai di Makkah, kemudian ia melakukan Thawaf. Sa’i, dan menghampiri hajarul Aswad. Kemudian ia mengantuk dan tertidur. Kemudian dalam tidurnya itu ia melihat dihampiri oleh seorang oleh seorang lelaki yang sangat tampan dan tinggi dan memiliki aroma yang sangat harum.
Kemudian Sulaiman berkata; Siapa kamu? Laki-laki itu menjawab; aku adalah Yusuf bin Ya’qub. Sulaiman berkata; Yusuf Al Siddiq? Laki-laki itu menjawab; Ya. Sulaiman berkata: Sungguh perihalmu dan perihal wanita pembesar itu adalah suatu yang sangat menakjubkan.
Nabi Yusuf berkata; Perihalmu dan perihal wanita yang di Abawa’ itu lebih menakjubkan lagi. Dalam riwayat lain ditambahkan, Nabi Yusuf berkata; Aku adalah Yusuf yang memiliki keinginan pada perempuan kerajaann itu, sedangkan engkau tidak memiliki keinginan terhadap wanita di Abwa’ itu.
Itulah kisah Sulaiman bin Yasar yang membuat Nabi Yusuf takjub kepadanya karena menolak diajak bermaksiat dengan perempuan. Kisah ini terdapat dalam kitab Hilyatul Auliya’ karangan Abu Nu’aim Al Ashfahani. Wallahu Ta’ala A’lam…
Demikian Kisah Sulaiman Bin Yasar yang Membuat Nabi Yusuf Takjub. Semoga bermanfaat.
Sumber tulisan: bincangsyariah.com