Mendustakan Kewalian Habib Ja’far, Ini yang Dirasakan Selama 1 Tahun.
Habibana Ja’far sering memberikan perlambang atau isyarat isyarat untuk sesuatu. Terkadang isyarat itu tidak masuk akal, namun kita harus tasliman dan ta’dhiman dengan apa yang beliau lakukan.
Buah Jeruk dilambangkan dengan kalimat ‘Rejekine Ben Ngeruk’ (Rejekinya biar banyak). Semangka (Rejeki sing ora di Songko Songko / rejeki yang tidak disangka sangka), Apel (Rejekine Ben Ngempel / Rejeki nya biar kumpul), Salak (Ben dadi Galak/ Biar Jadi Galak). Gedhang/Pisang (Atine ben padhang /Hatinya biar terang). Beliau sering memberi para tamu tamunya dengan buah buahan tersebut sambil berkata seperti diatas. Dan beliau sangat tidak suka dengan buah Anggur karena menurut beliau ‘Biso Nganggur (Bisa Menganggur)’.
Sekilas memang tidak masuk akal, namun apabila hal tersebut diucapkan seorang wali maka pasrah dan percaya adalah jalan terbaik.
Burung Dara di lambangkan ‘Noto Negoro / Menata Negara)’, Gelatik (ISO Ngotak Ngatik/ Bisa Mengutak Atik). Huruf Ta’ dilambangkan ISO Nataki (Bisa Menghadapi), Huruf Dal dilambangkan ‘Iso Mendal (Bisa Terpental) dan masih banyak isyarat isyarat yang lain.
Suatu ketika beliau hadir disebuah acara. Seusai acara, dihidangkan banyak makanan dan buah buahan. Diantaranya buah jeruk,apel, anggur dan lain lain. Semua buah beliau makan dan dibagikan, kecuali buah anggur. Berkali kali beliau menunjuk buah anggur sambil ketawa ‘Iso nganggur (Bisa Menganggur)’, maksudnya bisa jadi pengangguran.
Diantara yang hadir ada seseorang yang tidak percaya, masa’ gara-gara makan anggur bisa menganggur. Lalu dimakanlah anggur tersebut. Subhanallah. Selama setahun orang tersebut benar benar jadi pengangguran. Semua pekerjaan, proyek dan usaha nya tidak laku sama sekali. Benar benar jadi pengangguran. Itulah salah satu Bala ‘ (Bencana) bagi orang yang mendustakan para wali-NYA.
Imam Haddad mengatakan Bala’ paling ringan bagi orang yang mendustakan para wali-NYA adalah tidak diberi kenikmatan dalam beribadah dan Bala ‘ paling besar adalah mati dalam keadaan Su’ul Khotimah. Naudzubillah.
Lalu apakah kita tidak boleh makan anggur? Makanlah buah anggur. Karena itu termasuk buah buahan yang halal yang diberikan Allah SWT untuk manusia. Akan tetapi, jangan niat memakan anggur karena mengingkari dan menghina ucapan Habibana Ja’far. Aku pun memakan anggur, tapi kulakukan tidak didepan Habibana Ja’far. Dihadapan beliau tetap Taslim dan Ta’dhim. Tetap pasrah dan percaya.
Karomah karomah beliau terlalu banyak untuk diceritakan, dan banyak ucapan ucapan beliau yang terbukti karena beliau termasuk orang yang dicintai Allah SWT.
Untuk Habibana Ja’far Lahul Fatihah..
Penulis: Habib Nauval Mutahar, Semarang.
*Demikian kisah orang Mendustakan Kewalian Habib Ja’far, Ini yang Dirasakan Selama 1 Tahun, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.