Mengapa Memakai Sholawat Ibrahimiyah di Tasyahud Akhir
PERTANYAAN :
Assalamu’alaikum, ada pertanyaan, kenapa saat selesai tahiyat akhir biasanya diiringi dengan shalawat ibrahimiyah apakah ada ikatan khusus antara Nabi Muhammad Saw dengan Nabi Ibrahim As ataukah ada alasan lain ? Syukran sebelumnya. [A Ramdhan Ab].
JAWABAN :
Dikhususkannya penuturan Nabi Ibrahim AS karena rahmat dan barokah tidak akan terkumpul pada Nabi selain Nabi Ibrahim, firman Alloh Swt:
‘رحمة الله و بركاته عليكم أهل البيت’
Ucapan mushanif wakhusha Ibrahim. Ilakhi, Ibarot Al Ajhuriy Dalam syarah kitab mukhtashar bin aby jamrah yang telah di-nash oleh beliau sesungguhnya dikhususkannya penuturan Nabi Ibrahim As dan keluarganya dalam shalawat karena ada dua wajah :
1. Yang pertama sesungguhnya Nabi Kita ‘alaihi shalaatu wassalam pada malam isra dan mi’raj beliau melihat para Nabi lalu beliau mengucapkan salam pada mreka namun tidak ada satupun dari mereka yang mengucapkn salam pada umat Nabi Muhammad selain Nabi Ibrahim As, maka Nabi kita memerintahkan kepada kita agar kita bershalawat kepada beliau ( Nabi Ibrahim) dan keluarganya disetiap akhir shalat sampai hari kiamat sebagai balasan kebaikan untuk beliau.
Dari ibarot di atas ada yang kurang lebih artinya ” karena rahmat dan barokah tidak terkumpul pada Nabi selain Nabi Ibrahim As ” Maksudnya tulisan rahmat dan barokah dalam al-Qur’an, kedua kata itu dijumpai ditulis serangkai hanya pada Nabi Ibrahim. Kalimat ‘alaikum’ di ayat itu untuk keluarganya Nabi Ibrahim.
رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ
2. Yang kedua Sesungguhnya Nabi Ibrohim manakala selesai dari membangun baitullah duduk beserta keluarganya, maka beliau menangis seraya berdo’a, beliau berkata Yaa Allah barang siapa yang berhaji akan rumah Engkau ini (di tempat ini) dari golongan yang tua-tua dari umat Muhammad maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku, maka berkata ahli keluarganya Amiin, berkata Ishak, ya Allah barang siapa yang berhaji di rumah Engkau ini, dari golongan yang setengah baya dari umat Muhammad, maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku, maka keluarganya berkata Amiin, kemudian berkata Ismail ya Allah barang siapa berhaji di rumah Engkau ini para pemuda dari golongan umat Muhammad, maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku, maka keluarganya berkata Amiin, maka berkata Sarah ya Allah barang siapa berhaji di rumah Engkau ini golongan perempuan dari Umat Muhammad, maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku, maka keluarganya berkata Amiin, maka berkata Hajar ya Allah barang siapa berhaji di rumah engkau ini para maula (majikan) dari golongan umat Muhammad, maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku, maka keluarganya berkata Amiin, manakala telah terdahulu dari mereka oleh yang demikian itu (ucapan salam) maka kita diperintahkan dengan shalawat atas mereka sebagai balasan bagi mereka. Wallohu a’lam. [Abdullah Afif, A Ramdhan Ab, Muhammad Bakhit, Umam Zein].
– Fat-hul Wahhaab / Hasyiyah Jamal 3/428 :
وَخَصَّ إبْرَاهِيمَ بِالذِّكْرِ ؛ لِأَنَّ الرَّحْمَةَ وَالْبَرَكَةَ لَمْ تَجْتَمِعَا لِنَبِيٍّ غَيْرِهِ قَالَ تَعَالَى { رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ } ( قَوْلُهُ وَخَصَّ إبْرَاهِيمَ بِالذِّكْرِ إلَخْ ) عِبَارَةُ الْأُجْهُورِيِّ
فِي شَرْحِ مُخْتَصَرِ ابْنِ أَبِي جَمْرَةَ نَصُّهَا وَإِنَّمَا خَصَّ إبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ بِذِكْرِهِ وَآلِهِ فِي الصَّلَاةِ لِوَجْهَيْنِ : أَحَدُهُمَا أَنَّ نَبِيَّنَا عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ رَأَى لَيْلَةَ الْمِعْرَاجِ جَمِيعَ الْأَنْبِيَاءِ وَسَلَّمَ عَلَى كُلِّ نَبِيٍّ وَلَمْ يُسَلِّمْ أَحَدٌ مِنْهُمْ عَلَى أُمَّتِهِ غَيْرَ إبْرَاهِيمَ فَأَمَرَنَا نَبِيُّنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ آخِرَ كُلِّ صَلَاةٍ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مُجَازَاةً لَهُ عَلَى إحْسَانِهِ
الثَّانِي : أَنَّ إبْرَاهِيمَ لَمَّا فَرَغَ مِنْ بِنَاءِ الْبَيْتِ جَلَسَ مَعَ أَهْلِهِ فَبَكَى وَدَعَا فَقَالَ اللَّهُمَّ مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ مِنْ شُيُوخِ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ فَهَبْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَقَالَ أَهْلُ بَيْتِهِ : آمِينَ ، قَالَ إِسْحَاقُ : اللَّهُمَّ مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ مِنْ كُهُولِ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ فَهَبْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَقَالُوا : آمِينَ ثُمَّ قَالَ إسْمَاعِيلُ : اللَّهُمَّ مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ مِنْ شَبَابِ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ فَهَبْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَقَالُوا : آمِينَ فَقَالَتْ سَارَةُ : اللَّهُمَّ مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ مِنْ نِسَاءِ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ فَهَبْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَقَالُوا : آمِينَ فَقَالَتْ هَاجَرُ اللَّهُمَّ مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ : مِنْ الْمَوَالِي مِنْ النِّسَاءِ وَالرِّجَالِ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ فَهَبْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَقَالُوا : آمِينَ ، فَلَمَّا سَبَقَ مِنْهُمْ ذَلِكَ أُمِرْنَا بِالصَّلَاةِ عَلَيْهِمْ مُجَازَاةً لَهُمْ انْتَهَتْ .
Demikian Mengapa Memakai Sholawat Ibrahimiyah di Tasyahud Akhir semoga bermanfaat.
Sumber ada di sini.