Puncak Shalawat Bertemu Nabi, Ijazah Kiai Husein Ilyas Mojokerto

Puncak Shalawat Bertemu Nabi, Ijazah Kiai Husein Ilyas Mojokerto

Puncak Shalawat Bertemu Nabi, Ijazah Kiai Husein Ilyas Mojokerto.

Siapa saja umat Islam pasti sangat cinta dan rindu dengan Nabi Muhammad SAW. Kecintaan dan kerinduan itu seringkali diluapkan dengan membaca shalawat kepada Sang Junjungan yang penuh kemuliaan. Lahirlah kemudian berbagai macam shalawat yang dianggit para ulama jaman dulu, bahkan sampai sekarang. Lalu apa sebenarnya puncak dari semua shalawat itu?

Bacaan Lainnya

Dalam salah satu ngaji Jum’at pagi di pesantrennya, KH Husein Ilyas Mojokerto menjelaskan bahwa puncak dari sholawat itulah yang jangan sampai dilupakan oleh umat Nabi Muhammad SAW.

“Yang paling puncak dalam shalawat itu ya Sholallah ‘Alika Ya muhammad. Itu dalam setahun hanya dibaca sekali saja. Insyaallah, nanti bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Tapi maaf setahun hanya sekal saja ya,” tegas Mbah Husein Ilyas.

Mbah Husein juga menjelaskan bahwa puncak shalawat itu kalau dibaca terus menerus ya jebol akal manusia ini, bisa jadi stres. Makanya cukup setahun sekali saja.

“Kalau merasa terlalu sedikit ya baca shalawat yang lainnya saja,” tegas Mbah Husein disertai tawa khasnya.

Mbah Husein juga menjelaskan tentang ratunya shalawat, yakni membaca Sholallahhu ‘Ala Muhammad.

“Ya memang ada ratunya shalawat. Jadi bacanya itu kalau sebanyak-banyaknya tidak apa-apa. Tapi seumpama anda mengijazahi shollaulohu alaika ya muhammad ya tidak apa-apa, cuma ya harus diberitahu satu tahun sekali saja,” Mbah Husein kembali menegaskan.

Mbah Husein juga menegaskan bahwa puncaknya shalawat itu dibaca sesuai dengan kesusuaian waktu masing-masing individu. Tapi yang pokok harus dicatat waktu saat membacanya.

“Kalau yang puncaknya Aholallahu alaika Ya Muhammad, waktu bacanya terserah kalian, pokoknya dicatat waktunya,” tegas Mbah Husein dengan tawa khasnya.

Mbah Husein kembali menegaskan bahwa apa yang disampaikan itu bersumber dari ijazah para guru-gurunya, sehingga bisa diamalkan kepada para santri-santri yang ingin terus mengobarkan cinta dan mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW. Para santri dan masyarakat juga sangat senang dengan amaliyah yang sering disampaikan Mbah Husein, karena memberikan motivasi dan semangat untuk menjadi lebih baik.

Demikian tentang Puncak Shalawat Bertemu Nabi, Ijazah Kiai Husein Ilyas Mojokerto, semoga bemanfaat.

Penulis: Ustadz Abu Umar.

Editor: Ustadz Falah.

Pos terkait