Sejarah 5 Kali Percobaan Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW
Syekh Muhammad Ilyas Abdul Ghani menerangkan dalam Tarikh al-Masjid an-Nabawi as-Syarif bahwa ada 5 kali percobaan pencurian jasad Nabi Muhammad saw., namun selalu mengalami kegagalan bahkan terjadi sesuatu hal yang aneh. Percobaan pencurian jasad Nabi ini dilakukan dengan berbagai motif, seperti motif ekonomi dan motif ketidaksukaan terhadap Nabi. Berikut inilah 5 percobaan pencurian jasad nabi yang pernah terjadi.
Pertma dan kedua, percobaan pencurian pertama dan kedua terjadi atas perintah Abu Hakim al-Ubaidi atau dikenal dengan sebutan al-Hakim Bi Amrillah Khalifah ke-6 dari Daulah Fathimiyah. Percobaan pertama dilakukan atas dasar motif ekonomi. Khalifah itu berharap seluruh muslim di dunia akan berkunjung ke Mesir dengan dipindahkannya makam Nabi.
Dengan banyaknya orang berkunjung ke Mesir, ekonomi masyarakat sekitar akan terdongkrak. Ide ini timbul oleh orang-orang zindiq yang ada di sekitar khalifah. Rencana ini gagal karena niatan tersebut sudah terendus oleh masyarakat Madinah.
Percobaan kedua kalinya untuk memboyong jasad Nabi ke Mesir menemui kegagalan pula. Atas kuasa Allah, para pencuri yang sudah mendekati makam Nabi itu gagal. Saat mereka mencoba menggali terowongan bawah tanah, tiba-tiba penduduk Madinah melihat banyak cahaya dan terdengar suara, “Wahai masyarakat Madinah, kuburan Nabi kalian sedang digali.” Mereka mencari penjahat tersebut dan berhasil menemukannya lalu mereka dihukum mati.
Ketiga, percobaan pencurian karena motif kebencian terhadap Nabi. Hal ini dilakukan oleh raja-raja Nasrani Maroko tahun 557 H, tepatnya terjadi pada masa kepemimpinan Muhamad Ibn Imad al-Dien Abu Qasim Nuruddin Zanky. Mereka mencoba menyamar sambil menunaikan ibadah haji.
Mereka menyewa rumah dekat masjid dan membuat terowongan tanah dari dalam rumah menuju makam. Percobaan ini hampir saja berhasil namun Allah mengagalkan upaya mereka setelah terjadi gempa, langit-langit memancarkan sinar dan terdengar suara. Dengan kejadian ini, Nururddin Zanky berinisiatif membuat parit segi lima yang mengelilingi makam Nabi lalu dituangkan besi dan timah agar tidak ada lagi percobaan pencurian jasad Nabi melalui jalur tanah.
Keempat, para penjahat Romawi asal negeri Syam yang ditangkap di Alexandria oleh masyarakat setelah sebelumnya melakukan tindakan kejahatan; merampas kapal haji dari Jeddah, marampok kafilah besar dari Qaush. Semua orang dalam kafilah tersebut dibunuh tak tersisa satu pun. Selain itu, mereka juga merampas dua kapal dagang Yaman dan membakar semua persediaan makanan. Yang paling jahat adalah niatan mereka dengan terang-terangan menebarkan isu ingin mengeluarkan jasad Nabi dari makamnya. Syekh Muhammad Ilyas Abdul Ghani mengutip kisah ini dari Rihlah Ibnu Jubair.
Kelima, sekelompok orang dari Aleppo, Suriah, mendatangi Gubernur Madinah sambil membawa perhiasan yang banyak. Mereka meminta izin kepadanya untuk bisa masuk ke makam Nabi saw. dan membawa Jasad Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar Ibnu Khattab. Gubernur pun menyetujui. Lalu Gubernur memerintahkan kepada penjaga makam, Syekh Shawab as-Syamsu al-Lamthy, untuk memberikan akses masuk kepada mereka dan menuruti keinginan mereka nanti malam.
Ketika malam tiba, usai melaksanakan shalat Isya dan orang-orang sudah meninggalkan masjid, sekelompok orang berjumlah 40 dengan membawa peralatan datang mencoba menggali dan membongkar makam Nabi. Belum sampai mimbar, mereka ditelan bumi seluruhnya dan bahkan tidak meninggalkan bekas. Wallahualam.
Demikian Sejarah 5 Kali Percobaan Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.
Artikel ini telah terbit sebelumnya di www.bincangsyariah.com