Tentang Perintah Sholawat Dalam Qs. Al-Ahzab Ayat 56, Ini Penjelasannya!

Tentang Perintah Sholawat Dalam Qs. Al-Ahzab Ayat 56, Ini Penjelasannya!

PERTANYAAN: Tentang Perintah Sholawat Dalam Qs. Al-Ahzab Ayat 56, Ini Penjelasannya!

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Ketika saya membaca ayat tentang shalawat dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 56;

Bacaan Lainnya

ان الله وملائكته يصلون على النبي يا ايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

Artinya; Sessungguhnya Allah dan para MalaikatNya bershalawat atas  Nabi. Wahai orang beriman bershalawatlah kalian atas beliau dan ucapkan  salam sebenar-benarnya salam.

Yang saya ingin tanyakan adalah :  mengapa kata shollu dalam ayat di atas tidak disebut maf’ul muthlaqnya, sebagaimana kata “wasallimu” diiringi maf’ul muthlaqnya yakni lafaz  “Taslima” sehingga ayat di atas berbunyi;

يا ايها الذين امنوا صلوا صلاة وسلموا تسليما

Tolong sebutkan referensinya? Terima kasih. [AL Zali]

JAWABAN atas pertanyaan Tentang Perintah Sholawat Dalam Qs. Al-Ahzab Ayat 56, Ini Penjelasannya!

Waalaikumsalam. Wr. Wb.

Lafazh “Salam” diberi mashdar untuk ta’kid tujuanya agar salam kepada Nabi menjadi sempurna, lalu mengapa sholawatnya tidak diberi mashdar sebagai ta’kid ? Jawab : karena sholawat tersebut sudah di ta’kidi dengan firman Allah sebelumnya, yaitu :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ

 

– Tafsir al Kabir :

وذكر المصدر للتأكيد ليكمل السلام عليه ولم يؤكد الصلاة بهذا التأكيد لأنها كانت مؤكدة بقوله :

( إن الله وملائكته يصلون على النبي ) .

 

Perintah  bersholawat tidak di taukidi dengan mashdar “sholatan”  karena lafadz  sholatan umumnya dimutlakkan pada makna isim bukan mashdar, sedangkan mashdar qiyasinya adalah “at tashliyah”  dan mashdar ini tidak digunakan  dalam kalam karena masyhurnya bermakna membakar, Allah berfirman : ” wa tashliyatu jahiim “.

Sedangkan perintah bersholawat telah ada ta’kidnya dengan makna bukan dengan ta’kid istilahi karena permulaan ayat : ” innalloha wa malaikatahu yusholluna alan nabi ” memberikan isyarat  berupa dorongan untuk mengikuti keadaan Allah dan malaikat-Nya. Wallahu a’lam. [Mujawib : Ustadz Nur Hamzah]  @santrialit

– Tafsir at Tahrir wat Tanwir (23/103) :

وانتصب  تسليما على أنه مصدر مؤكد لـ ( سلموا ) وإنما لم يؤكد الأمر بالصلاة عليه  بمصدر فيقال : صلوا عليه صلاة ؛ لأن الصلاة غلب إطلاقها على معنى الاسم دون  المصدر ، وقياس المصدر التصلية ولم يستعمل في الكلام ؛ لأنه اشتهر في  الإحراق ، قال تعالى ( وتصلية جحيم ) ،  على أن الأمر  بالصلاة عليه قد حصل تأكيده بالمعنى لا بالتأكيد الاصطلاحي فإن التمهيد له  بقوله إن الله وملائكته يصلون على النبيء  مشير إلى التحريض على الاقتداء  بشأن الله وملائكته .

Demikian, semoga bermanfaat…

Sumber tulisan ada di sini

Silahkan baca artikel terkait

Pos terkait